Saturday, September 25, 2010
Perlengkapan Pengurusan Jenazah
1. Kain putih sebanyak:
a. 12 meter jika jenazahnya kecil
b. 14 meter jika jenazahnya sedang
c. 16 meter jika jenazahnya besar
2. Plastik putih 2,5 meter
3. Kapas 2 bungkus
4. Tali rafia (gulungan sedang) 1 gulung
5. Jarum jahit 3 buah
6. Benang jahit putih 1 gulung
7. Gunting (utamakan yg tajam)
8. Parfum 1 botol kecil
B. Untuk Mandi
1. Sarung panjang 2 buah
2. Handuk besar 1 lembar
3. Sabun mandi 2 batang
4. Shampo 1 bungkus
5. Karet gelang 3 buah (jika dibutuhkan)
6. Sisir 1 buah
7. Air secukupnya
8. Batang pisang 4.5 potong (jika dibutuhkan)
Sumber: Tata Cara Penyelenggaraan Jenazah.
Penyusun: Salimah
DIKSAR II SANTIKA SULSEL
Panitia Pelaksana Pendidikan Dasar 2
Barisan Putri Keadilan (SANTIKA) DPW PKS Sulawesi Selatan
Mengucapkan
Jazakumullah Khairan Katsiran
Kepada seluruh Pengurus
DPW PK Sejahtera Sulawesi Selatan
yang telah memberikan kepercayaan penuh kepada kami untuk menyelenggarakan kegiatan
DIKSAR 2 SANTIKA
Kepada Deputy Kepanduan DPW PKS Sulawesi Selatan yang telah memberikan bantuan & bimbingannya serta kepada semua pihak yang turut mendukung suksesnya kegiatan ini.
Semoga Senantiasa mendapatkan Rahmat & Berkah
dari Allah Subhanahu waTa’ala
Wednesday, March 18, 2009
Simpul dan Ikatan (3)
Ok, selamat mencoba...
Keep HAMASAH!!! (mf)
Simpul dan Ikatan (1)
Simpul adalah ikatan pada tali atau tambang yang dibuat dengan sengaja untuk keperluan tertentu. Ikatan itu sendiri, khususnya yang digunakan pada saat Panjat Tebing, terbagi kedalam empat macam.
simpul yang dibuat untuk menghindari lepasnya ujung atau ekor tali dari ikatan yang berbentuk lingkaran pada tali tersebut. Dengan adanya simpul pengunci ini ujung tali akan terjerat/ terkunci sekiranya ekor tali tersebut akan terlepas/ keluar dari satu lubang tertentu.
Simpul Penyambung (Bends):
simpul yang digunakan untuk menyambung dua tali/ tambang untuk menghasilkan tali gabungan yang lebih panjang. Simpul ini bisa digunakan juga pada dua tali yang ukuran diameternya berbeda.
Simpul Melingkar (Loops):
seperti yang disebutkan oleh namanya, simpul yang satu ini membentuk satu lingkaran atau lebih, biasa juga disebut mata, dan umumnya dibuat pada bagian ekor tali/tambang. Simpul ini kuat dan sangat tidak mudah terlepas.
Simpul Pengikat (Hitches):
simpul yang diikat pada benda atau objek lain, contohnya karabiner atau alat proteksi tradisional. Benda/ objek lain ini bisa juga tali/ tambang lain yang bukan digunakan untuk mengikat simpul ini (simpul tali yang diikatkan ke tali lain).
Simpul dan Ikatan (2)
Dalam tali temali kita sering mencampuradukkan antara tali, simpul dan ikatan. Hal ini sebenarnya berbeda sama sekali. Tali adalah bendanya. Simpul adalah hubungan antara tali dengan tali. Ikatan adalah hubungan antara tali dengan benda lainnya, misal kayu, balok, bambu dan sebagainya.
Macam simpul dan kegunaannya
1.Simpul ujung tali
Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas.
2.Simpul mati
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin.
3.Simpul anyam
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan
dalam keadaan kering.
3.Simpul anyam
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan
dalam keadaan kering.
5.Simpul erat
Gunanya untuk memendekkan tali tanpa pemotongan.
6.Simpul kembar
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam
keadaan licin.
7.Simpul kursi
Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan .
8.Simpul penarik
Gunanya untuk menarik benda yang cukup besar.
9.Simpul laso
Gunanya untuk menjerat binatang.
10.Simpul pangkal
Gunanya untuk permulaan ikatan untuk mengikat tali pada tiang/kayu.
11.Simpul erat/tambat
Gunanya Untuk memulai ikatan dan digunakan untuk menyeret balok.
12.Simpul tiang
Gunanya Untuk mengikat benda hidup/leher binatang agar yang diikat
tidak terjerat, dan untuk menambatkan tali pengikat binatang pada pohon
agar binatang itu dapat bergerak bebas.
13.Simpul tarik
Gunanya Untuk turun kejurang atau dari atas pohon.
14.Simpul tiang berganda
Gunanya Untuk mengangkat atau menurunkan benda/manusia.
15.Simpul gulung
Gunanya Untuk diikatkan pada tali penarik agar orang lain dapat
membantu menarik.
16.Simpul nelayan/pemukat
Gunanya Untuk menarik balok kayu yang besar.
17.Simpul tangga tali
Gunanya Untuk membuat tangga tali.
18.Simpul jangkar
Gunanya Untuk membuat tanduk darurat atau mengikat ember/timba.
19.Simpul hidup
Gunanya Untuk mengikat tiang.
20.Simpul tetap
Gunanya Untuk mengikat tali pada tiang lebih lama.
21.Simpul hidup berganda
Gunanya Untuk mengikat tiang atau mengangkat balok.
22.Simpul guling
Gunanya Untuk mengikat tiang.
Untuk gambar macam-macam simpul dapat dilihat di bawah ini
Macam Ikatan dan Kegunaannya
1.Ikatan pangkal
Gunanya untuk mengikatkan tali pada kayu atau tiang, akan tetapi ikatan
pangkal ini dapat juga digunakan untuk memulai suatu ikatan.
2.Ikatan tiang
Gunanya untuk mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat bergerak
leluasa misalnya untuk mengikat leher binatang supaya tidak tercekik.
3.Ikatan jangkar
Gunanya untuk mengikat jangkar atau benda lainnya yang berbentuk ring.
4.Ikatan tambat
Gunanya untuk menambatkan tali pada sesuatu tiang/kayu dengan erat,
akan tetapi mudah untuk melepaskannya kembali. Ikatan tambat ini
juga dipergunakan untuk menyeret balik dan bahkan ada juga
dipergunakan untuk memulai suatu ikatan.
5.Ikatan tarik
Gunanya untuk menambatkan tali pengikat binatang pada suatu tiang,
kemudian mudah untuk membukanya kembali. Dapat juga untuk turun
ke jurang atau pohon.
6.Ikatan turki
Gunanya untuk mengikat sapu lidi setangan leher
7.Ikatan palang
8.Ikatan canggah
9.Ikatan silang
10.Ikatan khaki tiga
Untuk gambar macam-macam ikatan dapat dilihat di bawah ini.
Simpul Pangkal
Simpul dasar yang harus dipelajari oleh seorang pandu adalah simpul pangkal. Bagaimana membuat simpul pangkal ? marilah kita melihat gambar berikut ini.
Penggunaan umum simpul pangkal adalah untuk memulai ikatan, setiap kali akan membuat ikatan apa pun yang menghubungkan tali dengan sebuah benda, maka sebaiknya kita mulai dengan simpul pangkal ini.
Ada beberapa cara untuk membuat simpul ini. sala satunya adalah sebagai berikut
Untuk yang terakhir ini tidak boleh dibiasakan, hanya untuk keadaan darurat cepat saja. Lebih baik tetap menggunakan cara yang disebutkan sebelumnya.
Selamat belajar, bersiapsiagalah!!!
Taked from : www,bersiapsiagalah.wordpress.com
Wanita Hamas
Gaza - Karim El Gharably - Keberhasilan Gerakan Islam HAMAS di berbagai tingkatan memiliki sejumlah alasan; di antaranya penyebab manusianya (SDM) itu sendiri, dan yang lainnya adalah ideologi dan metodologinya. Dan berkenaan dengan manusianya, HAMAS memiliki banyak hal; di antara faktor utamanya adalah hadirnya para wanita sebagai mujahidat dan muqawimat di hadapan para penjajah Zionis, dan kehadiran mereka sebagai syahidat (syuhada) untuk membela kepentingan dan permasalahan mereka.
Para wanita HAMAS banyak memainkan peran penting dalam perkembangan gerakan ini, merekalah yang menjadi pendamping para suami, orang tua dan anak-anak serta saudara-saudara mereka untuk maju secara bertahap melakukan gerakan dan jihad, membentuk apa yang dikenal sebagai tentara “Wanita HAMAS”.
Dalam laporan ini, akan disampaikan beberapa aktivitas dan peran yang dilakukan wanita HAMAS terhadap harakah yang penuh berkah ini…
Bahwa sejak awal lahirnya gerakan HAMAS, selalu memberikan perhatian terhadap kalangan dan unsur wanita, karena mereka selalu bekerja dengan giat dan mengikuti perkembangan, sehingga terbentuklah kelompok Islam yang kuat, dan kemudian menjadi gerakan wanita Islam sebagai organisasi independen; memiliki lembaga tersendiri, media, dan melakukan seminar-seminar bersama dengan kaum laki-laki HAMAS dalam usaha mengembangkan harakah yang pada saat ini tanggal 14 Desember sedang dirayakan hari jadinya yang ke 21.
Tentunya semua pihak telah menyaksikan akan peran wanita dalam pertumbuhan dan pengembangan gerakan ini; mereka berjuang di semua lini dan bidang kehidupan; sosial, pendidikan dan bahkan pada bidang media informasi dan jihad serta politik.
Sementara itu, dalam kancah politik, wanita HAMAS menjadi anggota legislatif pertama dalam ranah politik legislatif di Palestina; setelah mereka berjuang pada bidang sosial dan pendidikan, dan mendapatkan syahadat (legitimasi) yang banyak dari masyarakat, dan melahirkan enam anggota parlemen dari gerakan ini sebagai anggota legislatif; yaitu Jamilah As-Syanthi, Maryam Farhat, Samira Al-Halayqa, Muna Mansur, Huda Naim dan Maryam Saleh; wanita yang disebut terakhir saat ini menjabat sebagai Menteri Urusan Peranan Wanita, sementara itu Maryam Farhat adalah sosok “Khansa Palestina” yang menjadi model dalam perjuangan dan pengorbanan kaum wanita di Palestina dan dunia, dan menjadi anggota legislatif setelah tiga anak-anaknya mendapat syahid, dan anak terakhir darinya tersebut diberikan wasiat untuk melakukan sebuah operasi syahid. Karena itu beliau adalah contoh dalam memberikan pengorbanan yang ikhlas untuk bumi Palestina.
Tidak berlebihan jika kami katakan bahwa kaum wanita adlaah “Tentara Wanita HAMAS”; sebagai tentara yang terstruktur dan kedisiplinan, tampak perannya secara jelas dan kuat dalam perjuangan melawan penjajah Zionis, terutama dalam mendukung gerakan untuk memenangkan pemilihan legislatif terakhir pada tahun 2006, dan pada pada waktu sama telah berhasil melakukan penyerangan di lintas perbatasan Rafah; untuk membuat opini umum dan memperoleh simpati masyarakat, sebelum kaum laki-laki datang dengan membawa bahan peledak.
Partisipasi aktif
Dalam berbagai festival “Islam” HAMAS tidak seperti Fatah - baik dalam kancah perpolitikan dan pemilihan umum, di universitas-universitas, sekolah-sekolah, perkotaan dan pedesaan serta di jalan-jalan; para wanita HAMAS melakukan pekerjaan yang besar, memberikan seruan dan dukungan yang signifikan, mengangkat bendera, mengadakan halaqah-halaqah dan diskusi; di rumah-rumah dan di masjid-masjid, dan bahkan banyak dari mereka yang menjadi kepala sekolah, menjadi direktur pada suatu lembaga sosial Islam; semua itu merupakan realita yang sangat berbeda yang tidak dapat ditafsirkan secara logika oleh para pemerhati sekalipun; yang mengklaim bahwa “HAMAS adalah kelompok garis keras, militan dan eksklusif”, seperti terbukanya dan inklusifnya wanita Fatah, padahal HAMAS adalah gerakan yang selalu mendukung hak kaum perempuan dalam kesetaraan dan perannya dalam pemerintahan.
Begitu pula Tentara wanita HAMAS memainkan perannya yang menonjol dalam berjihad dan melakukan perlawanan, bahu membahu dan berdampingan dengan kaum laki-laki; sehingga menjadi garis pertahanan kedua setelah laki-laki dari tentara Qassam, dan berada dibaris terdepan terutama pada bagian logistik dan pembantu umum dan kebutuhan pokok, maka dari itu, para wanita yang selalu mendorong anaknya dan suaminya serta saudaranya untuk melakukan jihad adalah seperti para pejuang Al-Qosami.
Tersebutlah seorang wanita yang bernama Reem Riyashi wanita HAMAS pertama yang berhasil melakukan pengeboman pada Januari 2004, sehingga menjadi sebuah kejutan, dan “Sheikh Ahmed Yasin” seorang pentolan dan pendiri HAMAS berkomentar bahwa era jihad dari kalangan wanita Palestina telah dimulai.
Selain itu pula bahwa peran wanita HAMAS lebih diperluas, dan mampu mengambil peran yang signifikan pada dimensi yang lebih dalam dan lebih inklusif, sehingga seorang analis politik Abdel Sattar Qassem, dalam konteks ini berkata: “Bahwa sesungguhnya mereka telah menyandarkan diri pada ajaran Islam, yaitu ajaran yang memotivasi untuk berpartisipasi dalam kerja-kerja umum; pendidikan, sosial dan perjuangan.”
Menurut Qasim, HAMAS adalah harakah yang memiliki “komitmen dan disiplin lebih daripada Fatah, dan paling berhasil dalam memanfaatkan seluruh sumber daya dan energinya”, beliau berdalih bahwa HAMAS adalah harakah yang memiliki ideologi yang kuat, sehingga berhasil membawa para wanitanya untuk memainkan peran penting dan sangat penting di tengah berkecamuknya perang melawan musuh eksternal dan internal.
Qasim menambahkan “Bahwa para wanita HAMAS telah mengerahkan seluruh tenaganya dua kali lipat lebih selama pemilu legislatif baru-baru ini, mereka mengadakan halaqah pendidikan dan pembinaan di masjid-masjid dan lembaga-lembaga serta yayasan-yayasan, mengorganisir kunjungan lapangan ke kota-kota, desa-desa dan kamp pengungsi.”
Qassim juga menegaskan bahwa ada 2 alasan penting atas keberhasilan wanita HAMAS: kepatuhan dan keterikatan mereka terhadap ajaran-ajaran Islam, dan kepatuhan dan keterikatan mereka terhadap ajaran Gerakan organisasi (jamaah). Beliau juga menambahkan: karena itu tidak ada bandingannya antara Fatah dan HAMAS; bahwa yang pertama hanya sebagai organisasi dan yang kedua tidak hanya demikian.
Wanita HAMAS menentang Livni
Pada saat perayaan 21 tahun berdirinya HAMAS, Perdana Menteri Ismail Haniyeh menyampaikan penolakannya atas keterangan yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Zionis Tzipi Livni; yang menegaskan bahwa komponen masyarakat mengirimkan surat kepada publik Amerika, Presiden Bush dan entitas Zionis serta orang-orang yang berdiri dalam satu parit yang sama; bahwa mereka sama sekali tidak akan mendapatkan kemenangan, sambil mengarah kepada kaum wanita ” dan ucapan tersebut juga diarahkan kepada Livni yang diberikan julukan sebagai (As-Sahbah) dan Kami akan menghadapi dengan para wanita HAMAS dan warga Palestina untuk melakukan perjuangan sehingga mendapatkan kemenangan atau mati syahid di jalan-Nya. ”
Sementara itu anggota Dewan Legislatif Huda Naim menyatakan: “Bahwasanya Sejak berdirinya harakah HAMAS pada akhir tahun tujuh puluhan, Syeikh As-Syahid Ahmed Yasin berambisi untuk menghadirkan organisasi khusus untuk wanita; karena pemahamannya terhadap peran perempuan dalam mereformasi masyarakat begitu dalam”, dan beliau menjelaskan bahwa perhatian terhadap kaum perempuan dan memberikan pandangan khusus kepadanya adalah merupakan visi strategis, dan tentunya perhatian tersebut bukanlah dadakan atau reaksi sesaat saja, namun telah direncanakan pada awal tahun tujuh puluhan yang ada di tubuh kaum perempuan; yaitu peran yang seimbang dan terpadu dalam perjuangan dan pergerakan.
Naim juga menegaskan; bahwa dalam memperingati hari jadi HAMAS yang ke 21 ini, organisasi kewanitaan HAMAS jauh lebih kuat daripada lembaga-lembaga yang ada di seluruh dunia bukan hanya di negara-negara Arab saja. dan karena itulah kembalinya perhatian dan perlindungan yang telah lalu, dan besarnya pengorbanan yang dilakukan oleh kaum perempuan ada;ah untuk menjaga prinsip-prinsip dan tsawabitnya, dan menjelaskan bahwa besarnya harakah, cepatnya perluasan dan penyebarannya menuntut darinya -pada setiap tahapannya- akan banyak perangkat, sehingga dapat bertambah kekuatannya dalam bentuk peran, dan masuknya wanita HAMAS dalam ranah politik, -dan karena itu pula para wanita mencalonkan pada pemilu-, dan tentunya permintaan tersebut menuntut adanya mimbar informasi yang mengemban risalah secara subjektif dengan penuh kekuatan dan memberikan peluang yang baik yang membutuhkan arahan dan taujihat.
Garis Pertahanan Terdepan
Dia menambahkan: “Bahwa Kaum wanita Palestina tidak hanya mencetak anaknya menjadi syahid atau memberikan dukungan kepada suaminya menjadi seorang mujahid, namun setiap pertemuan dari kalangan wanita menjadi syarat pertama, yang mana dia berkata; “Kami ingin ikut berpartisipasi dalam jihad,” dengan menegaskan bahwa peran yang dilakukan para wanita dalam memainkan perannya sangat penting dan serius, yaitu menjadi barisan pertama untuk melakukan pertahanan dalam menghadapi musuh Zionis.
Pada sisi lain, Jamilah As-Syanthi, seorang anggota parlemen dari harakah HAMAS - dalam siaran pers – menegaskan bahwa harakah ini sejak awal lahirnya telah membuka pintu lebar-lebar bagi kalangan wanita untuk menjadi bagian penting dalam harakah ini, dan dia menegaskan bahwa harakah ini tidak memberikan batasan tertentu seperti halnya partai lain atau mengekang peran serta wanita di dalamnya, namun harakah ini justru membiarkan mereka untuk terjun dan aktif dalam berbagai bidang dan lini dan dalam memberikan khidmah (pelaynan) di semua bidang. Dan beliau menambahkan: “Bahwa wanita HAMAS memiliki bagian penting dalam harakah HAMAS ini melalui musyawarah, tingkatan dan struktur yang ada di dalam harakah yang penuh berkah ini, dan pada selanjutnya kami seperti Ikhwan yang lainnya yang berada di dalam kawasan ini.”
Ia juga menyebutkan bahwa aktivitas kaum wanita ada di semua bidang ; dalam bidang pendidikan, lembaga-lembaga, dalam harakah dan organisasi (struktur). Beliau juga menegaskan bahwa kondisi Palestina memiliki ciri khusus terutama yang berhubungan dengan kondisi keamanan untuk pekerjaan perempuan. As-Syanti juga menjelaskan bahwa pada sisi sosial dan politik tidak ada kata penundaan dalam status perempuan, dengan dalih bahwa ada aspek keamanan dalam bekerja untuk wanita pada periode-periode tertentu.
Beliau juga menyebutkan bahwa kerja para wanita di dalam masjid tidak hanya mengadakan seminar mingguan dan berakhir seperti sebelumnya tanpa hasil, namun beliau menunjukkan bahwa ada agenda yang dilakukan di masjid untuk mengajarkan para murid tingkat SD, SMP dan SMA khusus bagi wanita, dengan menunjukkan bahwa masjid telah memberikan hasil yang hubungan sosial dan memiliki konsideran dengan masyarakat sekitar; pendidikan sosial, tarbawi dan program pengajaran dan hafalan Al-Quran.
Bahwa wanita HAMAS telah memasuki ruang lingkup masyarakat Palestina secara umum dan lebih luas lagi, sehingga lahir kepercayaan masyarakat, dan pada yang terakhir tersebut kaum wanita terus memobilisasi dan memotivasi anak-anak wanitanya serta keluarga para syuhada dan yang tertawan, sehingga memberikan kekuatan dan motivasi bagi pergerakan kaum wanita.
Adapun peran wanita dalam berjihad, As-Syanti berkata:
“Dalam hal jihad telah terjadi dan tidak ada masalah, betapa banyak dari para pemuda direkrut oleh brigade Qassam, sekiranya kaum wanita membuka barisan secara paralel maka jumlah pasukan (Qosamiyat) akan berlipat jumlahnya hingga tiga kali dari pasukan laki-laki,” dan ditegaskan bahwa kaum wanita dalam pergerakan wanita memiliki keberanian dan kekuatan.
Ia melanjutkan:
“Bahwa wanita merupakan baris pertahanan kedua setelah laki-laki brigade Qassam, dan pada saat terjadi invasi mereka menjadi pemasok logistik dan pembantu utama yang memberikan peran signifikan, wanita yang memotivasi anaknya dan suaminya serta saudaranya dan memperkuat azam mereka untuk berjihad merupakan contoh kongkret lahirnya sang mujahid al-qossam.”
Dijelaskan pula bahwa HAMAS sangat menghargai dan mengapresiasi peran kaum wanita, dan sebelum pemilu legislatif gerakan ini mengeluarkan pernyataan kepada publik; “Ini adalah eranya untuk kaum wanita Palestina untuk mengambil perannya yang sebenarnya, dan masyarakat hendaknya mengapresiasi dan menghargai besarnya pengorbanan dan jihad kaum wanita, mereka adalah ibu, saudara, istri dan anak perempuan, yang mampu melahirkan para pencipta (creator), pahlawan, syuhada dan generasi masa depan, dan HAMAS akan berusaha memberikan peran bagi kaum wanita di Dewan Legislatif, dan akan bersama laki-laki dalam mengelola konflik dengan musuh, sementara mereka -kaum wanita- pada sisi legislatif akan menjadi pelindung bagi urusan kaum perempuan dan hak-hak mereka, dan HAMAS akan menolak segala upaya yang memarginalisasi atau merendahkan peran kaum wanita. “
Taked from http://www.al-ikhwan.netKeep HAMASAH !!!!! (mf)
Monday, May 7, 2007
BUNGA KEMENANGAN
Kita sedang menuju kesana saudariku..
Tak usah gentar..
Bukankah kita saling membahu..
Ketika duka datang dan semangatmu kendor...
Datang padaku..
Pundakku selalu ada untukmu..
'Kan kualirkan semangat jihad lagi ke ubun-ubunmu..
Ketika kulemah..
Jangan marah..
Jika Kerudungmu basah oleh air mataku..
Kuhanya butuh bersandar sejenak..
Mata ini akan kembali berbinar..
Jangan takut...
Karena Ruh itu telah terpatri dalam di Qalbuku..
Mari menanti bersama persembahan "Bunga Kemenangan" dari Murobbi sang Murobbi.......... Wallahu A'lam...
ALLAHU AKBAR...
By :pitty_ners@yahoo.co.id
Saudariku..
Seiring waktu berjalan.. terpaan akan semakin datang untuk menguji kekokohan kita..., Teman-teman Santika Maros... Kita berjuang dari titik nol... Tadinya kita diamanahkan di wajihah-wajihah yang tantangannya berasal dari eksternal kita.. sehingga dengan semangat kita akan melibasnya.. karena apa..?? Sebab kita berada di jalan kebenaran...
Selangkah demi selangkah kita membangun Santika Maros.. hantaman-hantaman itu kita terima dengan lapang dada... karena kita baru sj lahir.. kita masih butuh disuapi dengan nilai-nilai... Perlahan kita mulai merangkak... berjalan.. yang pasti kita masih balita... masih butuh santapan gizi untuk belajar tentang nilai dan prosedural dalam beramal jama'i..
Mungkin.. teman-teman yang lain menganggap kita lemah... tapi INGAT... yg menjalani ini adalah kita...
Secara nyata kita tidak pernah membuat keonaran, tidak pernah bertingkah liar dan selalu berusaha menjaga Izzah SANTIKA...
Kondisi kita berbeda dengan teman-teman yang lain...
Sekali lagi... Kita yang menjalani...!! Maka tetap tegarkan hati kita.... meski rasanya batin ini sudah tercabik dengan fitnah dan juga sindiran dari saudara sendiri... dan mungkin air mata sudah tidak dapat dibendung lagi...
Kita adalah orang-orang tarbiyah... Ana percaya sepenuhnya terhadap saudari-saudari ana "AL-Hamasah".. Laa tahzan... tidak ada yang salah dengan air mata itu... bagi ana pribadi air mata itu yang menghapus duka, biarkan kekesalan itu keluar bersama buliran air mata...
Mari tersenyum kembali... Hidup adalah pembelajaran... Cacat bukan sebuah kehinaan... Kedewasaan itu butuh proses... Mari kita bangkit kembali.... membenahi semangat kita... We are the soldier of Allah... aren't we?
Kita sudah berusaha berbuat yang terbaik dari awal kita terbentuk... STILL... Kita sudah membuktikan komitmen kita di beberapa event... kita tidak akan pernah mundur... never... Insya Allah.... ALLAH GHOYATUNA..
Biarkan Sang Rabbul izzati yang menilai... Dan ingat, tidak ada salahnya Kita risau dengan fitnah-fitnah dan sindiran itu... Yang salah adalah ketika hati kita beku... tidak dapat merespon terhadap segala stimulus dari luar...
Kita mencoba untuk tidak berlebihan ya ukh.... Ini curhat ana... dari hati ana... Biarlah keluar.. agar terhapus pula kekecewaan itu...
Biarkan semangat kita berbunga kembali... KEEP HAMASAH!!!
Wassalam
By : pitty_ners@yahoo.co.id
Tuesday, May 1, 2007
JALAN YANG PANJANG
Bantuan dariNya pun menyapa. Teman penelitianku bersedia mengantikanku ke maros. Dengan ucapan bismillahirrahmanirrahim, saya menghadiri undangan itu.
Perkiraanku tidak meleset. Saya tau, untuk dilantik jadi anggota Regu Pandu, tidaklah mudah. Ada jalan yang panjang yang harus dilalui. Dan saya menerima tantangan itu. Peluh yang terasa, keringat yang bercucuran, lelah, pegal, tidak menghalangiku meneruskan perjalanan ini. Jalan yang panjang, setidaknya buat orang pincang sepertiku. Keinginan ini tak tertahankan, semangat ini sedang terbakar, demi untuk sebuah cita-cita “berada di barisan paling depan mujahidah” saat perang nanti. Sedikit lagi, satu langkah kan ku tempuh. Satu langkah dari entah berapa langkah. Tugas ini berat, menurutku. Butuh komitmen dan konsisten yang tinggi. Ada putus asa sempat terbersit, tapi itu hanya sebentar, mengingat kerelaan seorang ukhti untuk menggantikanku di tempat lain. Agar aku bisa berada di sini, menempuh jalan panjang ini.
Ada air mata yang saling berdesakan ingin keluar karena terharu. Ya Allah… kekuatan seperti ini tentu saja dariMU. Saya melihat kakiku, dia baik-baik saja. Bahkan sakit yang biasanya muncul karena perjalanan jauh, tidak kurasakan kini. Air mataku semakin semangat untuk keluar... tapi kutahan.
Jalan panjang itu berhasil juga kulalui dengan stempel luka yang masih setia di kaki kiriku. ALLAHU AKBAR! Bersama lima akhwat yang lain, saya melangkah, satu anak tangga untuk sebuah cita-cita. Dan kalimat hamdalah tak lepas dari bibirku.
By :noerlyn-01@yahoo.com
Angkasa
SANTIKA 'N ME
By : al_fimail@yahoo.co.id
Friday, April 13, 2007
Kami Milik Kalian ...
Kami tidak mengharapkan sesuatu pun dari manusia…
Tidak mengharap harta benda atau imbalan yang lainnya…
Tidak juga popularitas…
Apalagi sekadar ucapan terima kasih…
Yang kami harap hanyalah pahala dari Allah…
Dzat yang telah menciptakan kami…
Betapa inginnya kami agar umat ini mengetahui bahwa mereka lebih kami cintai daripada diri kami sendiri. Kami berbangga ketika jiwa-jiwa kami gugur sebagai penebus bagi kehormatan mereka, jika memang tebusan itu yang diperlukan. Atau menjadi harga bagi tegaknya kejayaan, kemuliaan, dan terwujudnya cita-cita mereka jika memang itu harga yang harus dibayar. Tiada sesuatu yang membuat kami bersikap seperti ini selain rasa cinta yang telah mengharu biru hati kami, menguasai perasaan kami, memeras habis air mata kami, dan mencabut rasa ingin tidur dari pelupuk mata kami.
Sungguh, kami berbuat di jalan Allah untuk kemaslahatan seluruh manusia, lebih banyak dari apa yang kami lakukan untuk kepentingan diri kami. Kami adalah milik kalian wahai saudara-saudara tercinta. Sesaat pun kami tak akan pernah menjadi musuh kalian.
Andaikan yang kami lakuan ini adalah sebuah keutamaan, maka kami sama sekali tidak menganggap itu keutamaan diri kami. Kami hanya percaya pada firman Allah swt,
“Sebenarnya Allah, Dia-lah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah orang-orang yang benar”
(QS. Al-Hujurat : 17)
Kami sering mengangankan-andaikan angan-angan itu bermanfaat-bahwa suatu saat tersingkaplah isi hati kami di hadapan penglihatan dan pendengaran umat ini. Kami hanya ingin mereka menyaksikan sendiri; adakah sesuatu dalam hati ini selain kecintaan yang tulus, rasa kasih saying yang dalam, serta kesungguhan kerja guna mendatangkan manfaat dan kebaikan bagi mereka? Adakah sesuatu dalam hati ini selain lara dan perih atas musibah yang menimpa mereka?
Namun biarlah, cukup bagi kami keyakinan bahwa Allah swt mengetahui itu semua. Hanya Dia-lah yang menanggung kami dengan dukungan-Nya, dan mengiringi kami dengan bimbingan-Nya dalam langkah-langkah kami. Di tangan-Nya-lah berada semua kunci dan kendali hati manusia. Siapa yang Ia sesatkan maka tak akan ada yang dapat menunjukinya, dan siapa yang Ia tunjuki maka tidak akan ada yang dapat menyesatkannya. Cukuplah Dia bagi kami. Dia-lah sebaik-baik tempat bergantung. Bukankah hanya Allah yang mencukupi kekurangan hamba-Nya?
(RP 1 – Hasan Al-Banna) - mf
Tuesday, April 10, 2007
Khaulah Binti Al Azwar
“Barang siapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS Al An-Nahl : 97)
***
Wanita memang diciptakan bukan sebagai saingan bagi kaum pria, melainkan partner bagi mereka. Bahkan Sang Khatimul Anbiya telah mempertegas sebagaimana dalam sebuah riwayat bahwa
“Wanita adalah saudara kandung (partner) laki-laki”.
Pada kesempatan lain Rasulullah saw bersabda,
“Tidaklah memuliakan wanita kecuali orang yang mulia, dan tidaklah menghinakan wanita kecuali orang hina”.
Dalam goresan pena sejarah telah tercatat bahwa ternyata wanita (red:muslimah) mampu berada di garda terdepan dalam berbagai hal baik melalui sepak terjang perannya dalam da’wah politik hingga di medan perang dalam jihad fii sabilillah.
Namun kali ini ana tidak akan mengupas dalam tentang peran muslimah dalam kancah perpolitikan karena memang sudah menjadi keharusan bagi setiap aktivis da’wah untuk menamatkan pemahamannya tentang peran politik muslimah. Bahwa antara pria dan wanita memiliki hak yang sama dalam peran-peran siyasihnya, tergantung dari kompetensi masing-masing mereka dalam bidang yang digelutinya.
Ana teringat shirah yang dikisahkan oleh seorang Al-Ustadz dalam sebuah daurah siyasih :
Suatu ketika Rasulullah memanggil kaumnya ”Wahai kaum muslim...berkumpullah...!”. Maka berbondong-bondonglah para mujahid (red:ikhwan) datang memenuhi seruan Rasulullah. Mendengar seruan itu, seorang sahabiyah pun datang memenuhinya dan menyusul di belakang para mujahid tersebut, hingga para ikhwan yang hadir ketika itu keheranan dan menyorotkan pandangan heran mereka atas kehadiran sahabiyah itu. Menangkap keanehan tersebut maka sahabiyah itu pun berkata kepada mereka : ” Mengapa kalian heran? Aku juga bagian dari kaum muslimin (Ana minal muslimin...!).”
Yah.., itu jawaban bagi para ikhwan yang selalu membatasi hak politik perempuan ataupun yang selalu terheran-heran ketika melihat akhowat yang ”dianggap” terlalu vokal dalam partisipasi politiknya.
***
Ok, sekarang kita kembali ke topik awal yang sangat ingin ana angkat, yaitu mengenai KHAULAH. Apa atau siapakah ia? Ialah Khaulah binti Al-Azwar, sesosok shabiyah yang menjadi sumber inspirasi hingga ana begitu greget ingin mengangkatnya. Dari kisahnya, ana ingin menyentil sedikit militansi para akhowat. Berikut shirahnya (ana kutip dari sebuah buku ”Ketika Wanita Lebih Utama dari Pria) :
Saat itu, pasukan kaum Muslimin yang dipimpin Khalid bin Walid berperang melawan pasukan Romawi yang berada di bawah pimpinan Hercules. Dengan sifat kesatria dan keberanian yang dimilikinya, Khaulah pun ikut berperang dari front belakang dengan tujuan untuk membebaskan saudara lelakinya, Dharar, dari tahanan.
Diriwayatkan bahwa Dharar bin al-Azwar telah ditahan oleh pasukan musuh di wilayah Ajnadin, maka Khalid bin Walid pun pergi bersama sekelompok pasukannya untuk menyelamatkan Dharar.
Di tengah perjalanan, Khalid bertemu dengan seorang anggota pasukan berkuda yang membawa tombak. Tidak ada yang terlihat dari anggota tubuhnya kecuali matanya saja. Dia berkuda dengan cepat seorang diri tanpa memedulikan apa yang terjadi di belakangnya.
Ketika Khalid melihat anggota pasukan tersebut, dia berkata, ”Sungguh hebat, siapa anggota pasukan berkuda itu? Demi Allah, sungguh dia adalah seorang anggota pasukan berkuda”. Khalid dan anggota pasukannya terus membuntuti orang tersebut hingga sampai batas pertahanan pasukan Romawi. Sesampainya di sana, sosok berkuda nan misterius langsung menyerang mereka dan berusaha menerobos barisan mereka. Dia berteriak hingga teriakannya itu memporak-porandakan pawai yang sedang mereka gelar. Hanya dalam satu kali putaran, dia sudah keluar dalam keadaan tombaknya sudah berlumuran darah. Dia telah berhasil membunuh dan merobohkan sejumlah pasukan.
Setelah itu, dia pun kembali mempertaruhkan nyawanya dengan menerobos kembali barisan pasukan lawan seorang diri. Dia telah membuat kaum Muslimin cemas dan penasaran untuk mengetahui siapa dirinya. Kebanyakan menyangka dia adalah Khalid. Oleh karena itum ketika Khalid datang, Rafi’ bin ’Umairah pun berkata, ”Siapa anggota pasukan berkuda yang maju di hadapanmu itu?, ”Sungguh , aku tidak lebih tau dari pada kalian, bahkan lebih heran terhadap perilaku dan sikapnya itu.”
Ketika pasukan Muslimin sedang berbincang-bincang, tiba-tiba anggota pasukan berkuda itu datang, Dia bak sang bintang yang bersinar. Kudanya berjalan mengikuti jejaknya. Ketika ada yang berusaha mendekatinya, dia pun berusaha menghindar darinya, lalu ia menempelkan tombaknya ke dada orang yang ingin mendekatinya. Hal itu terus dilakukan hingga dia sampai di barisan kaum Muslimin.
Kaum Muslimin pun langsung mengelilinginya. Mereka meminta kepadanya untuk memberitahukan namanya dan membuka penutup kepalanya, tetapi orang itu tak mau menjawabnya. Setelah Khalid mengulangi permintaannya berkali-kali, akhirnya orang itu mau menjawab perkataan Khalid menkipun ia menjawabnya dalam keadaan masih memakai penutup kepala.
Dia berkata, :Wahai pimpinan kami, sesungguhnya alasan mengapa aku tidak mau memperlihatkan diriku kepadamu adalah karena aku malu kepadamu, karena kamu adalah seorang pimpinan yang agung, sementara aku hanyalah seorang wanita lemah yang harus tertutup. Sesungguhnya aku melakukan hal ini karena hatiku terbakar dan merasa sakit hati.”
Khalid berkata, ”Lalu siapa engkau sebenarnya?” Orang itu menjawab ”Aku adalah Khaulah binti al-Azwar. Tadinya aku sedang bersama wanita-wanita dari kaumku, tetapi tiba-tiba seorang datang memberitahuku bahwa saudara lelakiku telah ditahan oleh pasukan musuh. Maka, aku pun segera menaiki kuda, lalu melakukan apa yang telah engkau lihat.”
Mendengar itu, Khalid dan para tentaranya berteriak heroik, lalu mereka pun melakukan penyerangan. Khaulah juga ikut melakukan penyerangan bersama mereka. Ia pun terus ikut berjihad hingga saudara laki-lakinya dapat diselamatkan.
***
Itulah sosok wanita yang penuh dengan sikap kesatria namun tawadhu’. Di saat kaum wanita ”menggantungkan” sikap pemberani kepada kaum pria, Khaulah pun memecahkannya. Bahkan dengan model ”Single Fighter”, Khaulah pun memorak-porandakan pasukan Romawi.
***
Dalam peperangan lain di wilayah Shahura, Khaulah ditahan oleh pasukan musuh bersama para wanita lainnya. Dia telah berhasil membangkitkan semangat juang para wanita itu dan mengobarkan api yang panas dalam hati mereka, meskipun pada saat itu mereka sama sekali tidak memiliki satu senjata.
Dia berkata, ”Ambillah tiang-tiang tenda dan tali-talinya, lau marilah kita serang orang-orang yang tercela itu. Semoga Allah swt akan menolong kita dalam menghadapi mereka”. Afra’binti Affar brkata, ”Demi Allah, ajakanmu itu bukanlah sesuatu yang biasa kami lakukan.”
Maka setiap wanita pun mengambil satu tiang tenda, lau mereka berteriak satu kali. Khaulah juga mengangkat satu tiang di atas pundaknya sendiri, lalu wanita-wanita lainnya pun mengikuti dari belakang. Khaulah berkata kepada mereka, ”Sebagian di antara kalian hendaklah tidak terpisah dengan yang lain. Jadilah kalian seperti satu lingkaran dan janganlah terpisah-pisah. Dengan cara seperti itu, kalian akan dapat mematahkan tombak-tombak lawan dan memecahkan pedang-pedang mereka.”
Khaulah pun mulai menyerang, demikian juga wanita-wanita yang lainnya. Mereka berperang layaknya orang-orang yang tidak takut mati, hingga akhirnya mereka pun menyelamatkan diri mereka dari cengkeraman tanga-tangan pasukan Romawi. Ketika berhasil keluar, Khaulah berkata,
”Kami adalah wanita-wanita seperti bayangan keledai
Kami telah menghantam pasukan lawan. Dan tidak ada seorang pun yang mengingkari hal itu
Karena ketika berada dalam peperangan, kami adalah seperti api yang menyala-nyala
Pada hari ini, kalian akan merasakan siksaan yang terbesar.”
***
Seperti yang ana katakan sebelumnya, bahwa Khaulah adalah sumber inspirasi bagi para mujahidah. Kisahnya bukan hanya abadi di shirah-shirah sahabiyah, namun telah menginspirasi saudari-sudari kita di belahan bumi yang sedang bergolak, dimana harga diri Islam sedang diinjak-injak.. Tahukan kita, bagaimana bentuk jihad para mujahidah di bumi suci Palestina? Ternyata muslimah memiliki pengaruh terbesar terhadap perjuangan di sana. Sebagian besar peran penyamaran melalui kendaraan-kendaraan pengintai di area musuh diperankan oleh para mujahidah! Bahkan tak sedikit yang melakukan jihad melalui bom syahid.
Namun perlu diketahui bahwa kisah Khaulah bukan untuk membuat para ikhwan menjadi ketakutan atau bergidik pada akhowat2 seperti Khaulah. Sebab ”Wanita adalah saudara kandung (partner) laki-laki”. Sebab ”pernyataan dan sikap” perang hanya ditujukan bagi para musuh Allah. ”Isyhiduu biannal muslimuun!!!”
Sungguh pengalaman heroik sangat dibutuhkan oleh para ikhwan maupun para akhowat. Tetapi perlu diingat mujahidah.. bahwa pengalaman heroik bukan hanya berupa mengalaman lantas merasa bangga telah melaluinya, setelah itu berleha-leha tanpa usaha mempertahankan militansi dan kekuatan jasadiyah tentunya. Sebab boleh jadi hari ini negeri kita aman, tapi bagaimana dengan besok??? Maka tanamkanlah selalu dalam diri dua kata ”Siap Siaga”. Bagaimana caranya? Tingkatkan militansi dan kualitas diri!!!
***
Dan pengumuman untuk para mujahidah... : ”Dicari : Khaulah Masa Kini...!!!” Who next??? (mf)