Monday, May 7, 2007

BUNGA KEMENANGAN

0 komentar
Biarkan lagu kemenangan itu mengalun
Kita sedang menuju kesana saudariku..
Tak usah gentar..
Bukankah kita saling membahu..
Ketika duka datang dan semangatmu kendor...
Datang padaku..
Pundakku selalu ada untukmu..
'Kan kualirkan semangat jihad lagi ke ubun-ubunmu..

Ketika kulemah..
Jangan marah..
Jika Kerudungmu basah oleh air mataku..
Kuhanya butuh bersandar sejenak..
Mata ini akan kembali berbinar..
Jangan takut...
Karena Ruh itu telah terpatri dalam di Qalbuku..

Mari menanti bersama persembahan "Bunga Kemenangan" dari Murobbi sang Murobbi.......... Wallahu A'lam...
ALLAHU AKBAR...

By :pitty_ners@yahoo.co.id

Saudariku..

1 komentar
Assalamu Alaikum wr.wb.

Bagi ana, Santika... adalah salah satu wajihah dari pks yg membuat ana betah berada di jamaah ini.. Innamal a'malu binniat.. Bukan berarti niat ana hanya untuk Santika.. tapi untuk betah di suatu tempat harus ada sesuatu yg menarik dari tempat itu yg kita cintai... yg membuat kita merasa nyaman untuk berdiam lama.

Seiring waktu berjalan.. terpaan akan semakin datang untuk menguji kekokohan kita..., Teman-teman Santika Maros... Kita berjuang dari titik nol... Tadinya kita diamanahkan di wajihah-wajihah yang tantangannya berasal dari eksternal kita.. sehingga dengan semangat kita akan melibasnya.. karena apa..?? Sebab kita berada di jalan kebenaran...

Selangkah demi selangkah kita membangun Santika Maros.. hantaman-hantaman itu kita terima dengan lapang dada... karena kita baru sj lahir.. kita masih butuh disuapi dengan nilai-nilai... Perlahan kita mulai merangkak... berjalan.. yang pasti kita masih balita... masih butuh santapan gizi untuk belajar tentang nilai dan prosedural dalam beramal jama'i..

Mungkin.. teman-teman yang lain menganggap kita lemah... tapi INGAT... yg menjalani ini adalah kita...
Secara nyata kita tidak pernah membuat keonaran, tidak pernah bertingkah liar dan selalu berusaha menjaga Izzah SANTIKA...
Kondisi kita berbeda dengan teman-teman yang lain...
Sekali lagi... Kita yang menjalani...!! Maka tetap tegarkan hati kita.... meski rasanya batin ini sudah tercabik dengan fitnah dan juga sindiran dari saudara sendiri... dan mungkin air mata sudah tidak dapat dibendung lagi...
Kita adalah orang-orang tarbiyah... Ana percaya sepenuhnya terhadap saudari-saudari ana "AL-Hamasah".. Laa tahzan... tidak ada yang salah dengan air mata itu... bagi ana pribadi air mata itu yang menghapus duka, biarkan kekesalan itu keluar bersama buliran air mata...

Mari tersenyum kembali... Hidup adalah pembelajaran... Cacat bukan sebuah kehinaan... Kedewasaan itu butuh proses... Mari kita bangkit kembali.... membenahi semangat kita... We are the soldier of Allah... aren't we?

Kita sudah berusaha berbuat yang terbaik dari awal kita terbentuk... STILL... Kita sudah membuktikan komitmen kita di beberapa event... kita tidak akan pernah mundur... never... Insya Allah.... ALLAH GHOYATUNA..
Biarkan Sang Rabbul izzati yang menilai... Dan ingat, tidak ada salahnya Kita risau dengan fitnah-fitnah dan sindiran itu... Yang salah adalah ketika hati kita beku... tidak dapat merespon terhadap segala stimulus dari luar...
Kita mencoba untuk tidak berlebihan ya ukh.... Ini curhat ana... dari hati ana... Biarlah keluar.. agar terhapus pula kekecewaan itu...
Biarkan semangat kita berbunga kembali... KEEP HAMASAH!!!
Wassalam

By : pitty_ners@yahoo.co.id

Tuesday, May 1, 2007

JALAN YANG PANJANG

0 komentar

Hari yang cerah. Dua pekan setelah kecelakaan, tragedi yang takkan terlupakan karena berhasil mengundang trauma. Ada nyeri yang masih terasa, ada luka yang masih menganga. Luka di kaki yang dapat memproduksi rasa sakit jika berjalan lebih dari 10 meter tanpa henti. Padahal kejadian itu terjadi dua pekan yang lalu. Kubaca ulang sms yang entah sudah berapa kali kubaca. Undangan Pelantikan Regu Pandu Keadilan yang waktunya bertepatan dengan waktu pengukuran sampel penelitianku di Maros. Bingung, kata itu belum mewakili perasaan dan pikiranku kini. Belum lagi keadaan kakiku yang sangat memprihatinkan. Kaki yang biasanya dapat menempuh lantai lima kampusku dalam waktu satu menit, harus menjalani perjalanan yang sama yang lamanya tiga kali lipat dari biasanya. Di sisi lain, ada keiginan yang begitu besar untuk menghadiri undangan pelantikan itu, keinginan yang mungkin akan memaksaku menempuh jalan yang panjang. Sungguh kebingungan yang luar biasa.

Bantuan dariNya pun menyapa. Teman penelitianku bersedia mengantikanku ke maros. Dengan ucapan bismillahirrahmanirrahim, saya menghadiri undangan itu.

Perkiraanku tidak meleset. Saya tau, untuk dilantik jadi anggota Regu Pandu, tidaklah mudah. Ada jalan yang panjang yang harus dilalui. Dan saya menerima tantangan itu. Peluh yang terasa, keringat yang bercucuran, lelah, pegal, tidak menghalangiku meneruskan perjalanan ini. Jalan yang panjang, setidaknya buat orang pincang sepertiku. Keinginan ini tak tertahankan, semangat ini sedang terbakar, demi untuk sebuah cita-cita “berada di barisan paling depan mujahidah” saat perang nanti. Sedikit lagi, satu langkah kan ku tempuh. Satu langkah dari entah berapa langkah. Tugas ini berat, menurutku. Butuh komitmen dan konsisten yang tinggi. Ada putus asa sempat terbersit, tapi itu hanya sebentar, mengingat kerelaan seorang ukhti untuk menggantikanku di tempat lain. Agar aku bisa berada di sini, menempuh jalan panjang ini.

Ada air mata yang saling berdesakan ingin keluar karena terharu. Ya Allah… kekuatan seperti ini tentu saja dariMU. Saya melihat kakiku, dia baik-baik saja. Bahkan sakit yang biasanya muncul karena perjalanan jauh, tidak kurasakan kini. Air mataku semakin semangat untuk keluar... tapi kutahan.

Jalan panjang itu berhasil juga kulalui dengan stempel luka yang masih setia di kaki kiriku. ALLAHU AKBAR! Bersama lima akhwat yang lain, saya melangkah, satu anak tangga untuk sebuah cita-cita. Dan kalimat hamdalah tak lepas dari bibirku.

By :noerlyn-01@yahoo.com

Angkasa

0 komentar
Langit baru saja terbangun dari malamnya
lalu rona merekah merah di kaki timur
dibawah cakrawala angkasa-angkasa tegak
kaki-kakinya terhujam ke bumi
tunduk, melantun pada doa-doa
yang sejak gelap subuh ia lafalkan
dalam tahajud-tahajudnya
dalam sujud-sujudnya

dan ini adalah cerita angkasa
yang teguh menjaga
saat terik masih saja merah
dan ini adalah kisah angkasa
yang tak pernah mengeja jasa
karena diatas horison sana
telah ditata

lalu angkasa-angkasa?
cakrawala begitu iba
lalu ia menggantung teduh
mencurah bening cintanya
pada manusia-manusia
pada angkasa-angkasa
tapi mengapa?
bukankah angkasa tak perlu teduh?
angkasa hanyalah manusia
yang kueja 'akhwat anggun nan perkasa'


Makassar (tepatnya di American Corner, Perpus UH) 23rd April 2007, 3.03 pm


"Bagi bunga haraki, diam berarti mati"
Allahu akbar!! tetap smangat ya Hamasah!

By : disa_fahdah@yahoo.com

SANTIKA 'N ME

0 komentar
Barisan Putri Keadilan (SANTIKA), atau kasarnya tentara akhwat PKS. Pertama kali saya mengenalnya tahun 2006 lalu dengan nama kepanduan, saat itu ukhti lisa dari maros mengajak saya ikut munasarah palestina di monumen mandala. Saya datang sebagai bagian dari simpatisan pks, saat tu saya belum memakai jilbab dan hari itu saya memakai jilbab dadakan.
melihat akhwat dengan pakaian hitan- hitam yang berada di baris terdepan, kiri, kanan dan belakang menjaga barisan agar tetap rapi sangat menggugah hati saya. pikir saya jika tidak ada mereka mungkin barisan akan kacau balau, dan mereka tentu mempertaruhkan nyawa mereka untuk menjaga agar tidak ada yang keluar dari barisan dan terutama yng berada di ring kanan yang berhadapan langsung dengan mobil yang lalu lalang.
singkatnya, saya kemudian menutup aurat dan saat itu saya sudah menajdi calon anggota santika, disantika saya juga mengenal yang namanya liqo atau tarbiyah soalnya saya lebih dulu masuk santika baru kemudian liqo. di santika saya mengerti arti ukhuwah yang sesama jamaah ini bagaimana kuatnya jamaah ini menjaga ukhuwah mereka. ada begitu banyak contoh yang tidak bisa saya jelaskan satu persatu. kami yang bergabung dalam santika benar- benar karena Allah SWT. tidak ada yang lain (bukan karena karir, pekerjaan).
santika maros khususnya selalu mendapat sorotan terutama karena mereka yang berada didalamnya adalah akhwat semua sehingga kekhawatiran akan akhwat didalamnya sungguh dapat dimengerti, tapi sangat disayangkan jika alasan tersebut menjadikan santika maros menjadi ajang fitnah (wallahu alam siapa yang mengfitnah). isu yang beredar selalu negatif, banyaknya kegiatan santika yang "katanya " sering berhubungan dengan ikhwan (iya kah???) yang membuat beberapa orang khawatir dan menganggap santika rawan fitnah (padahal yang fitnah....????).................nanti tulisan saya ini juga menjadi fitnah jadi cukup sampai disini................
harapan saya. saya tetap berada di jamaah ini hingga saya mendapat predikat syuhada dan mujahidah dan tentu tetap dengan amanah di SANTIKA....ALLAHU AKBAR untuk SANTIKA Maros tetaplah bersemangat dan berjuang hingga predikat syuhada ada pada kita AMIIIN...............

By : al_fimail@yahoo.co.id

Friday, April 13, 2007

Kami Milik Kalian ...

0 komentar

Kami tidak mengharapkan sesuatu pun dari manusia…

Tidak mengharap harta benda atau imbalan yang lainnya…

Tidak juga popularitas…

Apalagi sekadar ucapan terima kasih…

Yang kami harap hanyalah pahala dari Allah…

Dzat yang telah menciptakan kami…

***

Betapa inginnya kami agar umat ini mengetahui bahwa mereka lebih kami cintai daripada diri kami sendiri. Kami berbangga ketika jiwa-jiwa kami gugur sebagai penebus bagi kehormatan mereka, jika memang tebusan itu yang diperlukan. Atau menjadi harga bagi tegaknya kejayaan, kemuliaan, dan terwujudnya cita-cita mereka jika memang itu harga yang harus dibayar. Tiada sesuatu yang membuat kami bersikap seperti ini selain rasa cinta yang telah mengharu biru hati kami, menguasai perasaan kami, memeras habis air mata kami, dan mencabut rasa ingin tidur dari pelupuk mata kami.

Sungguh, kami berbuat di jalan Allah untuk kemaslahatan seluruh manusia, lebih banyak dari apa yang kami lakukan untuk kepentingan diri kami. Kami adalah milik kalian wahai saudara-saudara tercinta. Sesaat pun kami tak akan pernah menjadi musuh kalian.

Andaikan yang kami lakuan ini adalah sebuah keutamaan, maka kami sama sekali tidak menganggap itu keutamaan diri kami. Kami hanya percaya pada firman Allah swt,

“Sebenarnya Allah, Dia-lah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah orang-orang yang benar”

(QS. Al-Hujurat : 17)

Kami sering mengangankan-andaikan angan-angan itu bermanfaat-bahwa suatu saat tersingkaplah isi hati kami di hadapan penglihatan dan pendengaran umat ini. Kami hanya ingin mereka menyaksikan sendiri; adakah sesuatu dalam hati ini selain kecintaan yang tulus, rasa kasih saying yang dalam, serta kesungguhan kerja guna mendatangkan manfaat dan kebaikan bagi mereka? Adakah sesuatu dalam hati ini selain lara dan perih atas musibah yang menimpa mereka?

Namun biarlah, cukup bagi kami keyakinan bahwa Allah swt mengetahui itu semua. Hanya Dia-lah yang menanggung kami dengan dukungan-Nya, dan mengiringi kami dengan bimbingan-Nya dalam langkah-langkah kami. Di tangan-Nya-lah berada semua kunci dan kendali hati manusia. Siapa yang Ia sesatkan maka tak akan ada yang dapat menunjukinya, dan siapa yang Ia tunjuki maka tidak akan ada yang dapat menyesatkannya. Cukuplah Dia bagi kami. Dia-lah sebaik-baik tempat bergantung. Bukankah hanya Allah yang mencukupi kekurangan hamba-Nya?

(RP 1 – Hasan Al-Banna) - mf

Tuesday, April 10, 2007

Khaulah Binti Al Azwar

0 komentar

“Barang siapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS Al An-Nahl : 97)

***

Wanita memang diciptakan bukan sebagai saingan bagi kaum pria, melainkan partner bagi mereka. Bahkan Sang Khatimul Anbiya telah mempertegas sebagaimana dalam sebuah riwayat bahwa

“Wanita adalah saudara kandung (partner) laki-laki”.

Pada kesempatan lain Rasulullah saw bersabda,

“Tidaklah memuliakan wanita kecuali orang yang mulia, dan tidaklah menghinakan wanita kecuali orang hina”.

Dalam goresan pena sejarah telah tercatat bahwa ternyata wanita (red:muslimah) mampu berada di garda terdepan dalam berbagai hal baik melalui sepak terjang perannya dalam da’wah politik hingga di medan perang dalam jihad fii sabilillah.

Namun kali ini ana tidak akan mengupas dalam tentang peran muslimah dalam kancah perpolitikan karena memang sudah menjadi keharusan bagi setiap aktivis da’wah untuk menamatkan pemahamannya tentang peran politik muslimah. Bahwa antara pria dan wanita memiliki hak yang sama dalam peran-peran siyasihnya, tergantung dari kompetensi masing-masing mereka dalam bidang yang digelutinya.

Ana teringat shirah yang dikisahkan oleh seorang Al-Ustadz dalam sebuah daurah siyasih :

Suatu ketika Rasulullah memanggil kaumnya ”Wahai kaum muslim...berkumpullah...!”. Maka berbondong-bondonglah para mujahid (red:ikhwan) datang memenuhi seruan Rasulullah. Mendengar seruan itu, seorang sahabiyah pun datang memenuhinya dan menyusul di belakang para mujahid tersebut, hingga para ikhwan yang hadir ketika itu keheranan dan menyorotkan pandangan heran mereka atas kehadiran sahabiyah itu. Menangkap keanehan tersebut maka sahabiyah itu pun berkata kepada mereka : ” Mengapa kalian heran? Aku juga bagian dari kaum muslimin (Ana minal muslimin...!).”

Yah.., itu jawaban bagi para ikhwan yang selalu membatasi hak politik perempuan ataupun yang selalu terheran-heran ketika melihat akhowat yang ”dianggap” terlalu vokal dalam partisipasi politiknya.

***

Ok, sekarang kita kembali ke topik awal yang sangat ingin ana angkat, yaitu mengenai KHAULAH. Apa atau siapakah ia? Ialah Khaulah binti Al-Azwar, sesosok shabiyah yang menjadi sumber inspirasi hingga ana begitu greget ingin mengangkatnya. Dari kisahnya, ana ingin menyentil sedikit militansi para akhowat. Berikut shirahnya (ana kutip dari sebuah buku ”Ketika Wanita Lebih Utama dari Pria) :

Saat itu, pasukan kaum Muslimin yang dipimpin Khalid bin Walid berperang melawan pasukan Romawi yang berada di bawah pimpinan Hercules. Dengan sifat kesatria dan keberanian yang dimilikinya, Khaulah pun ikut berperang dari front belakang dengan tujuan untuk membebaskan saudara lelakinya, Dharar, dari tahanan.

Diriwayatkan bahwa Dharar bin al-Azwar telah ditahan oleh pasukan musuh di wilayah Ajnadin, maka Khalid bin Walid pun pergi bersama sekelompok pasukannya untuk menyelamatkan Dharar.

Di tengah perjalanan, Khalid bertemu dengan seorang anggota pasukan berkuda yang membawa tombak. Tidak ada yang terlihat dari anggota tubuhnya kecuali matanya saja. Dia berkuda dengan cepat seorang diri tanpa memedulikan apa yang terjadi di belakangnya.

Ketika Khalid melihat anggota pasukan tersebut, dia berkata, ”Sungguh hebat, siapa anggota pasukan berkuda itu? Demi Allah, sungguh dia adalah seorang anggota pasukan berkuda”. Khalid dan anggota pasukannya terus membuntuti orang tersebut hingga sampai batas pertahanan pasukan Romawi. Sesampainya di sana, sosok berkuda nan misterius langsung menyerang mereka dan berusaha menerobos barisan mereka. Dia berteriak hingga teriakannya itu memporak-porandakan pawai yang sedang mereka gelar. Hanya dalam satu kali putaran, dia sudah keluar dalam keadaan tombaknya sudah berlumuran darah. Dia telah berhasil membunuh dan merobohkan sejumlah pasukan.

Setelah itu, dia pun kembali mempertaruhkan nyawanya dengan menerobos kembali barisan pasukan lawan seorang diri. Dia telah membuat kaum Muslimin cemas dan penasaran untuk mengetahui siapa dirinya. Kebanyakan menyangka dia adalah Khalid. Oleh karena itum ketika Khalid datang, Rafi’ bin ’Umairah pun berkata, ”Siapa anggota pasukan berkuda yang maju di hadapanmu itu?, ”Sungguh , aku tidak lebih tau dari pada kalian, bahkan lebih heran terhadap perilaku dan sikapnya itu.”

Ketika pasukan Muslimin sedang berbincang-bincang, tiba-tiba anggota pasukan berkuda itu datang, Dia bak sang bintang yang bersinar. Kudanya berjalan mengikuti jejaknya. Ketika ada yang berusaha mendekatinya, dia pun berusaha menghindar darinya, lalu ia menempelkan tombaknya ke dada orang yang ingin mendekatinya. Hal itu terus dilakukan hingga dia sampai di barisan kaum Muslimin.

Kaum Muslimin pun langsung mengelilinginya. Mereka meminta kepadanya untuk memberitahukan namanya dan membuka penutup kepalanya, tetapi orang itu tak mau menjawabnya. Setelah Khalid mengulangi permintaannya berkali-kali, akhirnya orang itu mau menjawab perkataan Khalid menkipun ia menjawabnya dalam keadaan masih memakai penutup kepala.

Dia berkata, :Wahai pimpinan kami, sesungguhnya alasan mengapa aku tidak mau memperlihatkan diriku kepadamu adalah karena aku malu kepadamu, karena kamu adalah seorang pimpinan yang agung, sementara aku hanyalah seorang wanita lemah yang harus tertutup. Sesungguhnya aku melakukan hal ini karena hatiku terbakar dan merasa sakit hati.”

Khalid berkata, ”Lalu siapa engkau sebenarnya?” Orang itu menjawab ”Aku adalah Khaulah binti al-Azwar. Tadinya aku sedang bersama wanita-wanita dari kaumku, tetapi tiba-tiba seorang datang memberitahuku bahwa saudara lelakiku telah ditahan oleh pasukan musuh. Maka, aku pun segera menaiki kuda, lalu melakukan apa yang telah engkau lihat.”

Mendengar itu, Khalid dan para tentaranya berteriak heroik, lalu mereka pun melakukan penyerangan. Khaulah juga ikut melakukan penyerangan bersama mereka. Ia pun terus ikut berjihad hingga saudara laki-lakinya dapat diselamatkan.

***

Itulah sosok wanita yang penuh dengan sikap kesatria namun tawadhu’. Di saat kaum wanita ”menggantungkan” sikap pemberani kepada kaum pria, Khaulah pun memecahkannya. Bahkan dengan model ”Single Fighter”, Khaulah pun memorak-porandakan pasukan Romawi.

***

Dalam peperangan lain di wilayah Shahura, Khaulah ditahan oleh pasukan musuh bersama para wanita lainnya. Dia telah berhasil membangkitkan semangat juang para wanita itu dan mengobarkan api yang panas dalam hati mereka, meskipun pada saat itu mereka sama sekali tidak memiliki satu senjata.

Dia berkata, ”Ambillah tiang-tiang tenda dan tali-talinya, lau marilah kita serang orang-orang yang tercela itu. Semoga Allah swt akan menolong kita dalam menghadapi mereka”. Afra’binti Affar brkata, ”Demi Allah, ajakanmu itu bukanlah sesuatu yang biasa kami lakukan.”

Maka setiap wanita pun mengambil satu tiang tenda, lau mereka berteriak satu kali. Khaulah juga mengangkat satu tiang di atas pundaknya sendiri, lalu wanita-wanita lainnya pun mengikuti dari belakang. Khaulah berkata kepada mereka, ”Sebagian di antara kalian hendaklah tidak terpisah dengan yang lain. Jadilah kalian seperti satu lingkaran dan janganlah terpisah-pisah. Dengan cara seperti itu, kalian akan dapat mematahkan tombak-tombak lawan dan memecahkan pedang-pedang mereka.”

Khaulah pun mulai menyerang, demikian juga wanita-wanita yang lainnya. Mereka berperang layaknya orang-orang yang tidak takut mati, hingga akhirnya mereka pun menyelamatkan diri mereka dari cengkeraman tanga-tangan pasukan Romawi. Ketika berhasil keluar, Khaulah berkata,

”Kami adalah wanita-wanita seperti bayangan keledai

Kami telah menghantam pasukan lawan. Dan tidak ada seorang pun yang mengingkari hal itu

Karena ketika berada dalam peperangan, kami adalah seperti api yang menyala-nyala

Pada hari ini, kalian akan merasakan siksaan yang terbesar.”

***

Seperti yang ana katakan sebelumnya, bahwa Khaulah adalah sumber inspirasi bagi para mujahidah. Kisahnya bukan hanya abadi di shirah-shirah sahabiyah, namun telah menginspirasi saudari-sudari kita di belahan bumi yang sedang bergolak, dimana harga diri Islam sedang diinjak-injak.. Tahukan kita, bagaimana bentuk jihad para mujahidah di bumi suci Palestina? Ternyata muslimah memiliki pengaruh terbesar terhadap perjuangan di sana. Sebagian besar peran penyamaran melalui kendaraan-kendaraan pengintai di area musuh diperankan oleh para mujahidah! Bahkan tak sedikit yang melakukan jihad melalui bom syahid.

Namun perlu diketahui bahwa kisah Khaulah bukan untuk membuat para ikhwan menjadi ketakutan atau bergidik pada akhowat2 seperti Khaulah. Sebab ”Wanita adalah saudara kandung (partner) laki-laki”. Sebab ”pernyataan dan sikap” perang hanya ditujukan bagi para musuh Allah. ”Isyhiduu biannal muslimuun!!!”

Sungguh pengalaman heroik sangat dibutuhkan oleh para ikhwan maupun para akhowat. Tetapi perlu diingat mujahidah.. bahwa pengalaman heroik bukan hanya berupa mengalaman lantas merasa bangga telah melaluinya, setelah itu berleha-leha tanpa usaha mempertahankan militansi dan kekuatan jasadiyah tentunya. Sebab boleh jadi hari ini negeri kita aman, tapi bagaimana dengan besok??? Maka tanamkanlah selalu dalam diri dua kata ”Siap Siaga”. Bagaimana caranya? Tingkatkan militansi dan kualitas diri!!!

***

Dan pengumuman untuk para mujahidah... : ”Dicari : Khaulah Masa Kini...!!!” Who next??? (mf)


PELATIHAN KEPENULISAN DAN DESAIN GRAFIS

LATSUS REGU SANTIKA


 

Santika Sulawesi Selatan Copyright © 2008 Black Brown Art Template by Ipiet's Blogger Template